MUHAMMAD ASDIN


Malino adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daerah yang terletak 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan ini merupakan salah satu objek wisata alam yang mempunyai daya tarik luar biasa.

Di kawasan wisata Malino sendiri, terdapat hutan wisata, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan lembah. Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan lembah yang indah bak lukisan alam, akan mengantarkan Anda ke kota Malino. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda.

Malino memiliki gunung-gunung yang sangat kaya dengan pemandangan batu gamping dan pinus. Berbagai jenis tanaman tropis yang indah,tumbuh dan berkembang di kota yang dingin ini. Selain itu, Malino pun menghasilkan buah-buahan dan sayuran khas yang tumbuh di lereng gunung Bawakaraeng. Sebagian masyarakat Sulawesi Selatan masih mengkulturkan gunung itu sebagai tempat suci dan keramat. Suhu di kota Malino ini mulai dari 10 °C sampai 26 °C. dan ketika musim hujan, berhati hati sedang berkendara karena, kota ini sering berkabut dan jarak pandangnya 100meter saja.

Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air terjun seribu tangga, air terjun Takapala, Kebun Teh Nittoh, Lembah Biru, bungker peninggalan Jepang, dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah Markisa ,dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah Sulawesi Selatan.


Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya dengan nama kampung ‘Lapparak’. Laparrak dalam bahasa Makassar berarti datar, yang berarti pula hanya di tempat itulah yang merupakan daerah datar, di antara gunung-gunung yang berdiri kokoh. Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di “Celebes on Onderhorighodon” telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
Read More …

Assalamualaikum....
My name is Muh. Asdin, I am a student from the Makassar Tourism Polytechnic, a study program of the Tour & Travel Study Program Diploma 4, third semester .

I will share my Marine Field Trip activities on October 10-11, 2019 on this blog. This Marine Field Trip is a learning activity that is diverted off campus.

The first day
On the first day, at 06.00 we were absent by the Tour Leader on our beloved campus, the Makassar Tourism Polytechnic, after the absence of the Luggage Tag & Id Card distributed by the Tour Leader. After that we were given direction by the Advisor before boarding the bus. At 07.00 we left for Tanjung Indah Dock, located in the Barru Regency.
At 09.45 we arrived at Tanjung Indah Dock, Barru Regency. Then cross to Dutungan Island its about 10 minutes using a small boat.

Before doing Diving & Snorkeling we were given directions in order to be able to do Diving in a good and right way.


After doing diving and snorkeling we also observed on the Dutungan Island and also played games together.
After the activities on Dutungan Island were finished, we returned to Tanjung Indah Dock and headed to the Delima Sari Hotel in Pare Pare City.
At 17:30 we arrived at the Delima Sari Hotel and entered our respective rooms. At 19.00 we headed to the Ayam Penyet Ria Restaurant on foot because it was only 5 minutes away from Delima Sari Hotel.
After Dinner, we also gave a presentation about handling K3 and also how to handle guests of the Marine Tour group and also conduct Entertainment.


After all activities were finished we went back to our rooms to rest.

The second day
We gathered in the hotel lobby at 05.00 to do the Morning Exercise. At 05.05 we walked to the Habibi & Ainun monument its about 20 minutes from the Delima Sari Hotel.


After the Morning Exercise was finished we returned to the hotel and got ready to check out from Delima Sari Hotel, before checking out we had breakfast first. After all the participants finished breakfast we went to their respective buses to go to Paputo Beach.


At Paputo Beach we make observations and also relax & take a picture


Then we headed to Teras Empang for lunch. From Paputo beach to Teras Empang only takes 5 minutes.


After finishing lunch at Teras Empang we also returned to the beloved campus Makassar Tourism Polytechnic.
Then the Marine Field Trip ended this time.

Thank you
Wassalam ...

See Our Vlog >>> https://www.youtube.com/watch?v=m_X9SxIsu4g






Read More …